Jumat, 29 Januari 2016

PERINGATAN MAULID BAGINDA NABI DAN ROSUL

 Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1435 H Bertempat di Aula Ponpes Daarul Falah, peringatan Maulid Nabi  yang dilaksanakan pada hari Selasa (04/02).

dihadiri oleh ribuan santri dan wali santri, segenap jajaran Dewan guru pondok pesantren Daarul Falah

Dengan penceramah bapak kiyai H. Drs Ahmad Khudlori MM. MPd. “Dengan Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW,Kita ” merupakan tema yang diangkat dalam peringatan maulid tahun ini. Tema tersebut sejalan dengan semangat perubahan yang diemban oleh seluruh santri dan masyarakat pada umumnya Bapak pimpinan pondok yang sekaligus mubalig pada acara maulid tersebut dalam ceramahnya beliau menekankan pada dua hal yaitu: urgensi pembangunan sumber daya manusia dan menjadi pribadi dan bangsa yang percaya diri. Berkaca pada sosok Nabi Muhammad SAW dengan ajaran, suri tauladan dan akhlak yang dimiliki, dapat menjadi acuan bagi seluruh santri dan masyarak pada umumnya dalam melaksanakan seluruh aktivitas kehidupan sehari-hari. Selain itu dapat juga untuk membangkitkan motivasi agar dapat belajar dengan sungguh-sungguh, bersemangat dan bertanggungjawab. Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW membawa hikmah bahwa nilai spiritual yaitu keimanan dan ketaqwaan dapat menjadi landasan lahirnya pribadi yang bermoral, beretos kerja tinggi serta ulet dalam kondisi apapun

 

Kegiatan maulid nabi Muhammad SAW dilaksanakan di aula ponpes Daarul Falah mengundang tawa ribuan jamaah yang terdiri dari santri dan wali santri. Ceramah yang beliau sampaikan sangat bagus, lugas dan mudah dipahami oleh para jamaah dan saya melihat anak-anak sangat menyimak dan antusias,dengan apa yang beliau sampaikan "ujar panitia ustad Taufik yakin. LC . Ketika diwawancarai oleh tim redaksi. Hal ini sangat sejalan dengan tujuan dari pelaksanaan dan tujuan dari peringatan maulid nabi yang di selanggarakan oleh panitia yang ingin membentuk santriawan dan santriawati yang berakhlak mulia dan berprestasi dalam bidang akademik dan moral. 

Peringatan Maulid nabi Muhammad saw 1435 H diwarnai dengan aksi dan atraksi santri dengan berbagai penampilan yang di pertunjukan mulai dari pembacaan barjanzi,  marawis,  qosidah, shalawat,  nasyid,  dan pidato tiga bahasa, atraksi yang di ikuti oleh santri yang ikut berpartisipasi dan lolos dalam audisi itu merasa bangga dan bahagia menjadi salah satu peserta yang ikut mengisi acara" ujar Ahmad Aliyudin  (santri kelas 4)

Di sisi lain pada hari itu juga ahad (2-14) dilaksanakan nya pembagian raport hasil ujian semester ganjil pondok pesantren Daarul Falah seluruh santri dari mulai kelas 1 samapai kelas 6 ketegangan dan rasa penasaran menyelimuti santri  dan wali santri ketika jumlah nilai dan juara kelas di umumkan,  Rahmat( santri kelas2d) ketika di minta untuk menyebutkan berapa nilai raportnya " ga aa,,,,hh maluu" sambil tersipu malu

Tak hanya sampai disitu tim redaksi mencoba mendekati anak yg sedang tersenyum penuh kegembiran tepatnya di kelas gedung umar bin khatab setelah di hampir ternyata anak tersebut adalah santri kelas 1 (satu F ) bersama wali kelasnya kami mencoba menghampiri dan meminta beliau untuk memberikan kesan dan pesan  terhadap peserta didiknya khususnya kelas 1 F umumnya pada santri yang lain

"Alhamdulilah semuanya mendapat nilai yang cukup baik meski belum sesuai dengan harapan,  karna untuk kelas satu f sendiri sudah belajar maksimal meski masih ada beberapa yang masih terkesan belum terlalu serius dalam belajar . Saya berharap nanti kedepan kelas satu f mampu bersaing dengan kelas kelas yang lainnya serta mampu bersaing baik dalam intelektual maupun moral"  ujar ust Anas yajid yang memiliki hobi main futsal.

Acara maulid nabi sekaligus pembagian raport pada hari itu berjalan dengan aman tertib dan penuh khidmat. Ahad  _Daarul Falah(26-14)

PORSENI XXII PONPES DAARUL FALAH

Dalam kegiatan ini , merupakan kegiatan olahraga dan seni yang diselenggarakan dengan berbagai kegiatan dan perlombaan pada cabang olahraga dan seni dengan tema“ Kembangkan kreativitas , semangat Olahraga dan Solidaritas "
Di sisi lain tujuan pelaksanaan porseni yang di selenggarakan oleh IP3/4Df  memiliki target sasaran yaitu diharapkan agar setelah kagiatan ini berlangsung, para santri dapat terus mengembangkan kreativitasnya dan semangat juang serta rasa solidaritas dan ukhwah islamiyah yang tinggi terhadap sesama “Kegiatan porseni yang akan dilaksanakan pada tahun ini diikuti oleh 420 peserta putra dan 567 peserta putri dengan 38 cabang perlombaan dari putra dan 46 cabang perlombaan dari putri yang akan di gelar dan diperlombakan tahun ini” Ujar Riyan Alfian selaku panitia pelaksana ( Bag.olahraga PPDF)
Daarul Falah Senin (8/13) Pembukaan upacara PORSENI XXII yang dilaksanakan di lapangan PPDF pada jam 7 : 30 wib diwarnai dengan kemeriahan dan atraksi santri ditambah dengan iringan marching band yang menyertai para kontingen dari masing-masing cabang olahraga yang akan di perlombakan
“Bapak pimpinan dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa porseni tahun ini harus mampu merekrut kader kader santri yang memiliki potensi dalam bidangan olahraga dan seni sehingga mereka mampu menjadi atlet yang bersaing di kancah dunia”
Dengan membaca “BISMILLAHIROHMANIROHIM” upacara pembukaan PORSENI XXII saya buka”Ujara bapak Pimpinan , diiringi dengan pelepasan 500 balon ke udara, tepat pada jam 10 :00 acara pembukaan PORSENI XXII telah usai dilaksanakan dan pada hari itu juga tim sepak bola asatid Pondok Pesantren Daarul Falah ikut berpartisipasi sebagai laga  pembuka pada cabang olahraga sepak bola  melawan kelas lima
Daarul Falah_ Sabtu(18/13) Upacara Penutupan porseni XXII dipenuhi dengan ratusan piala dan piagam serta hadiah dari berbagai macam perlombaan sore itu “bapak pimpinan menyamapaikan terimaksih kepada santri yang ikut serta dan berpartisipasi pada porseni tahun ini” dilanjutkan dengan pemadaman api Porseni  sebagai simbolik berakhirnya kegiatan porseni XXII , acara dilanjutkan dengan pembagian piala dan hadiah kepada peserta yang dapat memenangkan perlombaan
 Di tengah pembagian hadiah kami coba mendekati salah satu koordinator  “ Alhamdulilah Saya merasa lega sekaligus bangga karena acara porseni XXII tahun ini dapat berjalan dengan baik meski masih banyak kekurangan di sana- sini, itu sebagai pembelajaran kami nanti untuk tahun depan” Ujar Adi mahesa ketika di wawancarai oleh tim redaksi, tak hanya sampai di situ tim pun mencoba mewawancarai salah satu santri yang namanya di sebutkan sebagai pemenang salah satu perlombaan Doni santri kelas 3C  
Sambil tersipu malu “Alhamdulillah dapat juara jugaa akhirnya……!! ”

LOMBA PIDATO TIGA BAHASA AKHIR SANAH

Muhadoroh atau pada umumnya orang sering kenal sebagai latihan berpidato adalah salah satu kegiatan ekstrakurikuler wajib yang diterapakan dipondok pesantren modern dan bahkan masuk dalam salah satu program pengurus  bagian pengajaran
yaitu pidato Bahasa Arab, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.
Pada bulan maret perlombaan pidato tiga bahasa yang diselenggarakan sebagai babak penyisihan yang di adakan oleh bagian pengajaran (LPTB) tahun ini terbagi menjadi tiga tahap yaitu penyisihan, semi final dan final”Ujar ridwan rifaldi pengurus bagian pengajaran
Babak penyisishan yang diselenggarakan pada sabtu malam 15 maret 2014 di ikuti oleh 5 peserta dari setiap kafilah yang nantinya akan di lombakan sebagai perwakilan kafilah pada babak final
DAARUL FALAH – Ahad (23/3/2014) pukul 20.00 WIB, santri putra dan kembali mengadakan ajang kebolehan santriwan dan santriawati  dalam berpidato dan tilawah Qur’an bertajuk “Pidato Akbar dan MTQ”. Acara ini merupakan acara tahunan IP3/4Df  yang dilaksanakan di bawah koordinasi Bagian Pengajaran setelah mengalami beberapa tahap audisi perlombaan, dengan mengambil peserta yang telah masuk pada babak penyisihan sebagai perwakilan kafilah untuk melanjutkan pada babak selanjutnya yaitu lomba pidato akbar yang mewakili pidato Bahasa Arab, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, serta 6 peserta lomba Musaabaqatu Tilawati-l-Qur’an (MTQ) ini diberi waktu selama 7 menit di setiap penampilannya,
Perlombaan yang di laksanakan pada malam itu mendapat sambutan hangat dari dewan guru yang di undang untuk menjadi juri pada malam itu, Juri yang kemampuannya sudah tidak diragukan lagi
Ust. Jaenal Abidin, Spd.I dan Ust Taufik Yakin, LC. Menjadi juri pidato Bahasa Indonesia, Ust Faui Firdaus menjadi juri Bahasa Inggris, dan Ust Muhajir,LC menjadi juri Bahasa Arab
Adapun para pemenang dalam perlombaan ini dinilai dari beberapa kriteria, diantaranya keberanian, isi pidato, bahasa, penyampaian, keindahan dan kedisiplinan. Ajang yang di buka oleh wakil koordinator bagian pengajaran,  ustad Feby Nuryadi di Aula Pondok Pesantren Daarul Falah   bertujuan untuk memberikan pendidikan mental dan keberanian bagi seluruh santri umumnya dan para kontestan khususnya. “Setiap apa yang dilihat, dipelajari, didengar dan dirasakan adalah pendidikan, dan kita akan melihat nanti kedepan kalian yang di depan saya akan menjadi mubalig yang akan berkiprah dimasyarakat meneruskan perjuang para mujahid dan risalah rasul "tutur ust Feby Nuryadi ketika diwawancarai .
Perlombaan yang dilaksanakan berlangsung dengan penuh suasana gembira ini di ikuti dengan suara dukungan dari berbagai kelompok kepada delegasi dari masing masing Kafilah .  Ahmad husna pendukung    (kafilah mujahidin) ketika dimintai keterangan oleh tim redaksi " sambil berteriak ia mengucapkan kami pasti menang   kami pasti menaaaaaaaangg "
Kegiatan yang dilaksanakan pada malam itu di saksikan oleh 1700 santri ini mengundang daya tarik tersendiri . Dengan berbagai dukungan berupa spanduk yang di pasang dan yel yel  menjadi sebuah pusat perhatian para asatizd dan asatizdah ditambah dengan penampilan para peserta yang tampil dengan gaya pidato seperti dai dai kondang pada umumnya yang sudah terkenal di media dan masyarakat dengan gaun busana yang indah menambah motivasi tersendiri bagi yang lain untuk menyaksikan perlombaan tersebut.
Dede Rukoyah sambil tersipu malu ia mengatakan "acaranya seruuu dan lucuuuuu.,,,!! "
Ketika diwawancari oleh redaksi . Acara meriah yang berlangsung pada malam itu akhirnya berakhir pada jam 11 : 00 wib,  tiba tiba terdengar suara ledakan dari jauh akhir nya tim coba hampir arah dan sumber suara tersebut berada  dengan penuh rasa penasaran tim coba masuk kedalam kerumunan santri,  ternyata hanya sebuah teatrikal acara penyalaan kembang api . tak lama kemudian terdengar suara bel bunyi tanda waktu tidur telah tiba dengan sigapnya seluruh santri pada malam itu bergegas masuk ke dalam kamar dan tidur berselimutkan ribuan kenangan    nice dream …***** 

PRAKTEK AMALIAH TADRIS KELAS 6 PONPES DAARUL FALAH


Carengan__ Pondok Pesantren Daarul Falah telah memasuki masa-masa Amaliyah Tadris (praktek mengajar-red) dengan dimulainya pengarahan tentang pelaksanaan Amaliyah Tadris, Senin (5/14) ini. Pengarahan umum yang disampaikan Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Falah dan panitia Pelaksana itu menggambarkan dasar-dasar pendidikan dan pengajaran , Siswa Akhir kelas 6 (nihai ) menyadari betapa pentingnya mengajar sebagai bentuk belajar yang paling efektif bagi seorang penuntut ilmu. Pengarahan yang diadakan di aula Pondok Pesantren Darul Falah itu dijadwalkan berlangsung selama dua minggu  hari, Sabtu-Ahad , dihadiri oleh seluruh musyrif (pembimbing-red) yang terdiri dari Asatid dan para asatidzah pembimbing dari masing masing kelompok.
Selain untuk mendidik , pelaksanaan kegiatan Siswa Akhir menjelang yudisium seperti Amaliyah Tadris, ujian akhir. Di samping itu, Siswa Akhir menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan yang di agendakan oleh pondok seperti taftisul kutub dan pembuatan makalah (paper) yang akan di sidangkan seperti halnya mahasiswa yang akan menghadapi akhir wisuda dengan ujian skripsinya.

Selama hampir dua minggu siswa kelas 6  berjibaku menghadapi Tarbiyah Amaliyah. Sebuah ujian mental dan akademis bagi segenap siswa siswi I yang jumlahnya mencapai 181 dalam bentuk praktek mengajar. Selain harus menguasai materi yang diajarkan, mereka juga dituntut untuk mempersiapkan mental, baik pada saat mengajar di dalam kelas maupun sewaktu mendapatkan evaluasi dari teman sekelompoknya. Setelah melewati hari-hari yang membekali mereka sebuah keterampilan dalam mengajar, akhirnya Tarbiyah Amaliyah berakhir dengan lancar sesuai dengan jadwal yang ditentukan.Pada saat memberikan sambutan dalam acara penutupan di aula pondok (Sabtu,25/14)  Drs KH Ahmad Khudlori. MM .MPd Pimpinan Pondok Modern Daarul Falah , menyampaikan, Tarbiyah Amaliah merupakan bentuk pendidikan yang sangat penting bagi siswa kelas 6 sebelum menjadi alumni. Banyak hal yang bisa diperoleh dari proses Tarbiyah Amaliyah di samping keterampilan mengajar. Dari sinilah seorang santri belajar melatih mental dan selalu siap untuk dievaluasi atau mendapatkan kritikan dari orang lain. Dalam Tarbiyah Amaliyah, siswa kelas 6 Pondok Pesantren Daarul Falah  melalui tahap- tahap pendidikan yang tidak akan pernah dirasakan siswa yang lainnya.     Berawal dari Tarbiyah Amaliyah perdana, Selnin (5/14), seluruh siswa kelas 6 Pondok Pesantren Daarul Falah  memusatkan pikiran untuk kelancaran praktek mengajar yang mereka jalani mulai dari latihan setiap hari dan seragam yang sudah mereka siapkan sebelumnya. Tarbiyah Amaliyah perdana yang menjadiacuan pelaksanaan Tarbiyah Amaliyah selanjutnya dilaksanakan sepuluh orang siswa kelas 6 Pondok Pesantren Daarul Falah  di kelas- kelas yang telah ditentukan panitia. Kholis maeni  (6-A) bertugas sebagai pelaksana Tarbiyah Amaliyah perdana di kelas IIIA  gedung Abu Bakar  Sihabudin (6-A) bertugas di kelas III B, Gedung Ali Bin Abi Thalib disusul putrid Riana Ramdhanti di gedung KH Moh Sana
. Pada pelaksanaan Tarbiyah Amaliyah tahun ini, seluruh siswa kelas 6 terbagi ke dalam 18 kelompok Tarbiyah Amaliyah. Setiap kelompok beranggotakan sekitar 10 santri putra putri kelas 6 dengan satu sampai tiga ustadz pembimbing pada setiap pelaksanaan Tarbiyah Amaliyah. Secara bergilir, masing- masing mendapatkan jatah praktek mengajar pelajaran tertentu di kelas-kelas yang telah ditentukan panitia. Setiap harinya, panitia memanggil siswa kelas 6 yang mendapatkan giliran melaksanakan Tarbiyah Amaliyah. Mereka dipanggil tiga hari sebelum hari praktek dengan harapan agar setiap individu mempunyai waktu yang cukup dalam mempersiapkan diri,berkonsultasi dengan pembimbing dan latihan mengajar. Hal ini berlangsung sepanjang pelaksanaan Tarbiyah Amaliyah yang dimulai pada hari Senin(5/14) hingga menjelang penutupan, Sabtu (25/14) yang kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan buku dan kitab (taftisul kutub) kesibukan mulai mewarnai kegiatan santri kelas enam setelah praktek mengajar ( tarbiyah amaliah) mereka harus menyiapkan pelajaran dan kitab mulai dari kelas satu sampai kelas enam di sana mereka dituntut untuk melengkapi kekurangan dari buku pelajaran atau kitab  yang pernah mereka pelajari mulai dari mereka kelas satu, setelah kegiatan tersebut mereka harus di sibukan kembali dengan sidang munaqosah (paper) dan kegiatan yang lain sampai pada waktu dimana mereka akan diwisuda “selamat dan terus berjuang semoga sukses”